Gambar-153: BRAHALA MAKUTAN (HITAM)
Gambar-154: BRAHALA RAMBUT TERURAI (PRADA)
Cerita tentang wayang Brahala ini telah dijelaskan pada wayang kelompok simpingan kiri. Adapun bedanya hanya terletak pada sunggingan saja. Kalau Brahala yang di simpingan kiri ditunjukkan Brahala yang muka dan tubuhnya disungging dengan warna putih, atau Brahala yang berambut gimbal (bahasa Jawa) muka disungging warna merah tubuh warna emas/prada, maka Brahala yang di simpin
Adapun tujuan
dari cara penyimpingan yang demikian itu dimaksudkan untuk memperoleh
keindahan. Karena di simpingan kiri banyak wayang yang mukanya disungging warna
merah, maka Brahala yang bermuka warna putih atau merah disimping di kiri.
Sedangkan Brahala yang muka dan tubuhnya disungging warna hitam serta
gemblengan disimping di sebelah kanan, mengingat di simpingan kanan banyak
wayang yang muka dan tubuhnya disungging warna hitam atau prada.
Wayang Brahala
ini penggunaannya sama dengan Brahala di simpingan kiri, bahkan tidak menutup
kemungkinan dalam satu lakon/cerita harus dikeluarkan lebih dari satu Brahala,
misalnya: Brahala Prabu Kresna, Brahala Prabu Yudistira dan Brahala Batara
Guru. Khususnya dalam lakon-lakon carangan, mungkin untuk tujuan tambah
ramainya pergelaran, apalagi wayang yang disediakan memang lengkap. Brahala yang
berwarna hitam tentunya lebih tepat untuk Brahala Prabu Kresna, sedangkan
Brahala warna putih tentunya lebih tepat untuk Brahala Prabu Yudistira yang
terkenal berdarah putih.
Demikianlah
wayang Brahala pada umumnya yang ada di simpingan sebelah kanan yang dapat
ditunjukkan di sini. Adapun terjadinya perbedaan penyimpingan, hal yang
demikian merupakan sesuatu yang wajar.
0 comments:
Post a Comment