Gambar-201: BATARA GURU (WANDA RAMA)
Gambar-202: BATARA GURU SEBELUM KENA TULAH BERTANGAN DUA
Gambar-203: BATARA GURU (WANDA KARNA00
Gambar-204: BATARA GURU (KREASI BARU/BLAK MUSEUM
SENAWANGI/MADURA)
Gambar-205: BATARA GURU (WANDA RECA)
Gambar-206: BATARA GURU (WANDA RECA TERSOROT MATAHARI DAN
SATELIT)
Batara Guru disebut juga Sang Hyang Manikmaya,
Jagatpratingkah, Jagatnata, Hutipati, Lengin, Nilakanta, Pramestiguru,
Randuwanda, Caturboja, Girinata, Rudra, Dewaraja, Syiwa dan masih banyak nama
lainnya. Ia dilahirkan berupa
manik bersama-sama cahaya/Narada, Teja/Tejamaya/Antaga, dan maya/Ismaya. Ia memiliki senjata sakti Cis
Kalaminta dan Trisula Cundamanik, di samping memiliki aji
Pengabaran, Kemayan dan Kawrastawan. Karena kesaktiannya dan ketampanannya,
orang tuanya Hyang Tunggal bersabda bahwa kelak akan menguasai Tribuana yaitu
Mayapada/dunia kedewataan, Madyapada/dunia kehalusan/alam jin syaitan,
Arcapada/dunia fana/dunia manusia di bumi. Tetapi karena ia takabur merasa
dirinya tiada cacat dan Hyang Tunggal mengetahuinya, maka Hyang Tunggal bersabda
lagi bahwa ia akan mendapatkan cacat berupa belang di leher, lemah di kaki,
caling di mulut, dan bertangan empat. Pada waktu Nabi Isa lahir, Manikmaya
datang menyaksikan, dilihatnya bayi yang berumur satu bulan belum bisa jalan
sebagaimana layaknya Dewa. Hal ini dianggapnya sebagai sesuatu yang tidak
sempurna, seketika itu juga Manikmaya mendapat tulah dan kaki kirinya menjadi
lemah. Suatu ketika Manikmaya merasa dahaga, dilihatnya sebuah telaga yang
teramat jernih airnya, minumlah ia. Tetapi begitu air yang diteguknya terasa
berbisa maka dimuntahkanlah kembali. Pada saat itulah Manikmaya mendapat cacat
belang di leher. Karena Manikmaya tidak bisa menahan nafsunya, maka disumpah "seperti raksasa" oleh
permaisurinya Dewi Uma. Seketika itu juga bercalinglah Manikmaya. Ketika Hyang
Manikmaya melihat orang bersembahyang dengan menyelimutkan bajunya, dia ketawa
oleh karena mengira bahwa orang itu bertangan empat. Seketika itu juga tubuh
Hyang Manikmaya bertangan empat.
Wayang Batara Guru bermata jaitan, hidung mancung,
mulutnya tertutup, tangannya empat dua sedekap dua lagi memegang trisula dan
panah. Ia berdiri di atas Lembu Andini.
Beberapa macam wanda dari wayang Batara Guru ini antara
lain: 1. Reca, 2.Karna, 3.Rama dan mungkin masih ada yang lain lagi. Oleh
karena itu disini ditunjukkan enam macam bentuk wayang Batara Guru. Namun yang
jelas terlihat satu wayang yang belum bertangan empat, hal ini dimaksudkan
untuk menunjukkan Barata Guru saat belum mendapatkan tulah dari ayahnya Sang
Hyang Tunggal. Wayang Batara Guru ini adalah ciptaan Panembahan Senapati di
Mataram dengan sengkalan "Dewa dadi ngecis bumi". Wayang ini lain dari wayang-wayang lainnya,
wayang Batara Guru menghadap orang yang melihatnya, tapi karena wayang kulit
adalah satu dimensi saja, maka wayang ini digambarkan mukanya nampak miring.
0 comments:
Post a Comment